SMAN 2 Kota Tangerang Selatan

The Spirit of Change to be Excellent

Teater Cahaya

https://www.youtube.com/watch?v=d7qVqAZuUMo&t=652s

Teater Cahaya, sebuah wadah kreasi siswa SMAN 2 Tangsel yang menyediakan ruang untuk murid mengekspresikan dirinya. Terbentuk dari tahun 2003 dengan nama awal Teater Pucuk, bertujuan untuk menjadi tempat berkreasi bagi siswa yang tertarik pada Teater. Pada tahun 2007 Teater Pucuk berubah nama menjadi Teater Cahaya. Pelatih Teater Cahaya adalah Silmi Rahmadi dari Indraja (Ikatan Drama Jakarta Barat). Pembina kami adalah bu Asmaniar M.Pd, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMAN 2 Tangsel.

Sepanjang sejarah Teater Cahaya, sudah banyak penghargaan di berbagai perlombaan teraih olehnya. Dalam Festival Teater Pelajar 2013, Teater Cahaya mendapatkan penghargaan Aktris Utama Terbaik (Wahyu Rina), Aktris Pendukung Terbaik (Windy), dan Maket Set Terbaik. Selain itu, pada Parade Drama Musikal 2013, Teater Cahaya mendapatkan penghargaan Grup Terpuji, Aktris Terbaik (Wahyu Rina), Penata Musik Terbaik, dan Sutradara Terpuji (Silmi Rahmadi). Teater Cahaya juga dengan bangga meraih Juara I pada lomba Drama/Fragmen FLS2N Tingkat Gugus. Dan pada Parade Drama Musikal 2014, Teater Cahaya kembali mendapatkan penghargaan Grup Terfavorit, Aktris Terfavorit (Wahyu Rina), Penata Musik Terfavorit, Penata Artistik Terfavorit, dan Sutradara Terfavorit (Silmi Rahmadi).

Asas kekeluargaan adalah dasar dari ekstrakulikuler kami. Saling menyayangi dan menghargai sesama anggota layaknya sebuah keluarga. Kami selalu membuka lengan lebar-lebar menerima mereka yang ingin didengar. Disinilah tempat siswa menumpahkan peluh penatnya dengan bermain peran. Pondasi kokoh dengan kehangatan yang mengajarkan pengaplikasian seni dalam kehidupan. Melalui seni peran, para anggota kami belajar untuk memahami sebab akibat suatu peristiwa terjadi lalu meramunya dalam gerak tubuh dan tuangan emosi yang dijiwai.


Sesuai nama kami, Teater Cahaya, kami belajar tentang teater di sini. Setiap hari Jumat dan Sabtu pukul 08.00-12.00 WIB, kami rutin berlatih dengan bang Silmi Rahmadi tentang apa-apa yang mengenai ke-teater-an. Belajar berakting, mengatur pernapasan, mengendalikan emosi, merealisasikan imajinasi, memperjelas artikulasi, mengasah improvisasi, dan yang terpenting menuang kreativitas. Lokasi berlatih biasanya di DPR SMAN 2 Tangsel (Di bawah Pohon Rindang), ruang kelas, lapangan PUSPIPTEK, atau Gedung Serbaguna Perumahan Batan Indah. Meskipun begitu, setiap minggu pasti latihan yang kami jalani dengan bang Silmi Rahmadi selalu mengasyikkan. Kadang tawa para anggota meledak meriah, kadang juga hening keseriusan menyuntik udara ketika kami serius berakting.

Dalam berlatih, kami tidak hanya mengasah kemampuan berakting. Kami juga belajar tentang nilai-nilai moral yang tersirat di berbagai naskah yang kami mainkan. Dengan bermain peran kami perlu mengetahui apa yang terjadi pada dunia. Kepedulian adalah hal yang penting untuk kami meroketkan kemampuan bersandiwara. Teater juga membuka mata kami terhadap dunia. Melihat suatu kejadian dari berbagai sudut pandang agar tak salah menghakimi. Disini kami belajar untuk menjadi manusia yang baik dan benar. Bisa mengontrol emosi sehingga tidak terbuai dengannya. Kami diajarkan untuk menggunakan emosi dengan baik, bahkan memanfaatkannya. 

Kami menyampaikan nilai lewat seni teater. Berbagai polemik hidup yang tersedia di lingkungan kita kadang membuat kita jengah. Salah satu cara untuk membebaskan diri kita dari jeratan itu adalah dengan menyampaikan pendapat kita ke muka dunia, dan teater hadir untuk menampung luapan pendapat itu lalu membantu menyampaikannya terhadap dunia. (Fauzan Lubis)