SMAN 2 Kota Tangerang Selatan

The Spirit of Change to be Excellent

KIR Moonzher ikut Pameran dalam Pertemuan Ilmiah Ilmu Bahan - BATAN

Tim Kelompok Ilmiah Remaja  SMAN 2 Kota Tangerang Selatan (KIR Moonzher) pada tanggal 2 Nopember 2016 mengikuti ajang Pertemuan Ilmiah Ilmu Bahan (PIIB) di Gedung Graha Widya Bhakti - Dewan Riset Nasional (GWB-DRN) Kawasan Pusiptek Serpong. Ibu Nenny selaku pembina KIR mendampingi dua kelompok KIR, yakni kelompok lomba dan kelompok pameran. Sekitar 20 orang siswa yang terdiri dari kelas X dan Kelas XI juga ikut hadir menyaksikan acara pameran yang di selenggarakan setiap dua tahun tersebut.  Mereka hadir atas undangan panitia PIIB 2016 agar para pelajar mengetahui lebih banyak tentang pemanfaatan teknolohi nuklir dalam kehidupan sehari-hari, terutama pemanfaatan bahan dan teknologi nuklir untuk industri.

Tim KIR memamerkan hasil karyanya yakni tempat sampah otomatis  dan pembersih kaca gedung pencakar langit. Dua karya ini pernah menjadi pemenang dalam lomba  Asian Youth Robot Olympiad (AYRO),  12-14 Maret 2016 di Singapura. Kedua karya ekskul KIR ini berhasil menggondol predikat Gold Prize Creative dan  Silver Medal Soccer Robot

Selain memamerkan hasil karya robotik, Tim KIR Moonzher juga mengikuti lomba Karya Ilmiah Remaja. Hirza Safira dan Fathiannisa mewakili TIm menyajikan hasil penelitiannya yang mereka beri judul "HANIJO" (Hand Sanitizer dari Melinjo). HANIJO ini merupakan hasil rekayasa tim KIR yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri. Hanijo dihasilkan dari ekstrak kulit atau biji melinjo dengan cara dipanaskan bersamaan dengan aquades pada suhu 80oC. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cairan hasil ekstrak biji dan kulit melinjo ini berhasil mengurangi mikroba berbahaya yang mungkin ada pada tangan atau wadah makanan.  Hanijo ini bisa berfungsi sebagai pengganti alkohol dalam proses sterilisasi.

 

Hasil penelitian KIR Moonzher ini memiliki potensi untuk dikembangkan untuk tujuan wirausaha mengingat banyak limbah kulit melinjo yang kurang termanfaatkan dengan baik. Sebagian kecil kulit melinjo dijual di pasar untuk dibuat panganan daerah ala Betawi. Pada daerah lain, kulit melinjod di buah begitu saja karena dianggap tidak sehat untuk di makan. Namun dengan penemuan awal ini, kulit melinjo dapat dijadikan sumber pendapatan baru bagi masyarakat penghasil melinjo yang selama ini hanya diambil buahnya saja untuk dijadikan emping.