SMAN 2 Kota Tangerang Selatan

The Spirit of Change to be Excellent

Puasa Mengajarkan Kita Hidup Jujur dan Benar

Bulan Ramadhan sudah berlalu. Seiring dengan masuknya bulan Syawal 1437H, tiba saatnya guru-guru segera menjalankan tugasnya kembali memberikan pembelajaran di kelasnya masing-masing. Namun sebelum memasuki tahun ajaran baru 2016/2017 dan bersamaan dengan datangnya hari raya lebaran, bertempat di Gedung Serbaguna SMAN 2 Kota Tangerang Selatan, guru-guru dan warga sekolah mengadakan acara halal bihalal.  

Hadir dalam acara tersebut, Guru Besar PTIQ/IIQ, Prof. Darwis Hude, MA.  Dengan tutur kata dan bahasa yang lemah lembut, beliau menyampaikan tausiah tentang manfaat berpuasa. Menurut beliau, puasa mengajarkan kita untuk berlaku dan bersikap jujur dan benar. Tidak ada ibadah lainnya selain ibadah puasa yang mampu membimbing kita untuk bisa berlaku jujur dengan sebenar-benarnya jujur. Hanya kita, Allah dan malaikat-Nya sajalah yang mampu menilai apakah kita benar-benar sedang berpuasa atau tidak. Ibadah lainnya seperti sholat dan zakat misalnya, masih bisa dilihat dan dinilai orang lain karena nyata secara fisik. Gerakan sholat mulai dari takbiratul ikhram hingga salam, jelas terlihat dan siapapun tidak akan mampu menyangkal bahwa kita benar-benar sedang melaksanakan ritual ibadah sholat. Demikian juga dengan ibadah haji, infak dan shodaqoh. Nyata sekali secara fisik bahwa ibadah tersebut benar-benar dilaksanakan atau tidak.

Ibadah puasa juga mengajarkan kepada kita untuk mampu menahan diri dari sifat pemarah, emosional, ghibah dan fitnah. Dalam diri seseorang yang sedang beribadah puasa, hendaknya menjauhi sifat-sifat yang sedemikian karena akan menyebabkan nilai puasanya berkurang bahkan hingga hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Sikap dan perilaku disiplin juga ditanamkan dalam ibadah puasa. Seseorang harus mematuhi aturan main berpuasa, semisal jadwal kapan mulai berpuasa dan kapan waktunya berbuka. Orang-orang yang berpuasa hendaknya menyegerakan berbuka ketika sudah waktunya berbuka. Jangan menunda-nunda karena akan menyebabkan puasanya menjadi makruh dan berkurang nilai ibadahnya.

Masih banyak lagi nilai-nilai yang diajarkan dalam berpuasa, seperti menjauhkan diri dari sifat iri dan dengki, berburuk sangka kepada orang lain dan tidak cemburu terhadap kenikmatan yang diterima orang lain serta senantiasa berempati terhadap kesusahan sesama.